MUSIM TANAM DAN PENGHUJAN, HARGA BERAS BERGERAK NAIK

Rabu, 23-Januari-2019, 11:06


KOTA AGUNG – Pergerakan harga Beras di kecamatan Kota Agung sejak beberapa bulan terakhir mulai terasa, mengingat beberapa faktor klasik memang menjadi penunjang kenaikan yang ada. Dari penelusuran pewarta, saat ini harga berada pada kisaran Rp 10 ribu sampai Rp 12 ribu per kilogram.

Harga tersebut juga terdapat selisihnya, hal lain yang mempengaruhi margin harga adalah jenis berasnya, berkaca salah satu daerah penyumpalai Beras dengan luasan lahan pertanian sawah memiliki beberapa varian padi yang ditanam.

Beberapa desa yang memiliki luas areal persawahan kini tengah memasuki masa tanam, diantaranya adalah Pagar Ruyung, Karang Endah hingga ke Gunung Liwat dan Bangke. Jumlah ini belum termasuk daerah persawahan diwilayah kecamatan Tanjung Tebat.

“Untuk awal Januari ini harga beras berada pada angka tersebut, kalau harga memang masih akan berubah, hanya suplai dan stok yang terbatas. Belum lagi persaingan mendapatkan stok, kita juga harus berebut dengan kawan-kawan pengepul dari Pagar Alam,” terang Eman salah satu pengumpul kepada Lahatonline.com, Rabu (23/1).

Kenaikan harga didukung jumlah permintaan pasar sekitar daerah ini, tak jarang pengepul beras harus berburu hingga ke penggilingan di desa. Harga ini juga tak berbeda jauh dengan wilayah sekitar, termasuk dikecamatan Mulak Ulu.

Lebih lanjut Eman mengatakan, untuk penjualan 1 minggu dia harus menyiapkan 3 sampai 5 kwintal beras berbagai varietas. Kondisi ini sesuai dengan permintaan pasar dan penjualan di Kota Lahat. Artinya kenaikan harga Beras menyesuaikan dengan permintaan pasar.

Hal lain yang  turut mempengaruhi harga di tingkat petani dan penggilingan adalah kondisi cuaca yang ada, membaca perkiraan cuaca saat ini, curah hujan yang masih termasuk tinggi bisa juga berpengaruh pada suplai yang ada. Karena walau stok gabah masih mencukupi tetapi untuk pengeringan petani masih bergantung pada sinar matahari.

“Bagaimana mau banyak stok beras, kalau kita tak bisa menjemur gabah stok kita. Saat mau mengeringkan padi cuaca panas tentu sangat diharapkan, tetapi kami percaya kondisi ini tak akan berlangsung lama,” ujar Winda salah satu warga Kota Agung.

Pantauan pewarta, sejumlah areal pesawahan kini masih terlihat dalam tahap pembajakan dan memulai penanaman bibit hasil penyemaian warga. Untuk suplai beras, daerah ini memang masih menggantungkan dari hasil panen lokal, kalau pun ada suplai dari luar daerah hanya bersifat kondisional.

Beras yang masuk berasal daerah Belitang dan beras kemasan yang dipakai untuk acara tertentu saja, sedangkan untuk kebutuhan harian, warga masih lebih familiar dengan jenis beras lokal hasil panen warga setempat.

(Indi)

donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN
LAHAT SELATAN - GUMAY ULU - PULAU PINANG - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT - KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI

LAHAT - Minggu, 26-Maret-2023 - 09:26

BADAR LAHAT, Ikuti Tadarus Online

selengkapnya..

TANJUNG SAKTI PUMI - PUMU - JARAI - PAJAR BULAN - SUKA MERINDU - MUARA PAYANG

MULAK ULU - Sabtu, 25-Maret-2023 - 17:23

PASCA BENCANA HARGA BERAS MERANGKAK NAIK 

selengkapnya..

GUMAY TALANG - PSEKSU - KIKIM TIMUR - KIKIM SELATAN - KIKIM BARAT - KIKIM TENGAH

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater