HM GOERILLAH TAN : “DESA DAN KELURAHAN, SAMA SAJA”

Senin, 10-Desember-2018, 14:21


BAGAI TEMBANG Broery Pesolima dalam syair lagunya yang populer : “ … kau dan aku, sama saja … “ begitulah sesungguhnya antara desa dan kelurahan. Hanya persentase kelurahan tergambar lebih baik karena berada didalam wilayah hukum Kota (madya) yang notabene sebutan kelurahan terpaksa melekat. Padahal bila diamati keadaan yang ada, terutama dari akibat pengembangan suatu daerah Kabupaten yang status Kecamatannya berubah menjadi Kota administratif lalu kemudian berubah menjadi Kota (madya) sesungguhnya tidak selalu diiringi dengan perubahan keadaan desa-desa yang ada menjadi lebih baik terlebih dulu.

Kota Pagar Alam misalnya, yang memisahkan diri dari Kabupaten Lahat sejak 2 dekade lalu ternyata memiliki sekian banyak desa yang masih tergolong sangat tertinggal namun karena perubahan status harus rela menyandang predikat kelurahan. Ya…, apa boleh buat. Dan mau tidak mau karena status itu, terpaksa terpisah dari 74.000 desa yang sejak 4 tahun lalu memperoleh dana desa yang lumayan besar.

DANA DESA yang digelontorkan pemerintah pusat sejak 4 tahun lalu merupakan wujud kepedulian kepada desa yang merupakan realisasi dari program Nawacita pemerintan Jokowi untuk mengakselarasi pembangunan. Dan terbukti hingga saat ini lebih dari Rp.187 Triliun terealisir yang untuk tahun 2019 akan bertambah Rp.70 triliun lagi.

DESA KITA HARAPAN BANGSA
Selama 4 tahun itu saja terbukti manfaatnya sangat besar bagi kemajuan desa. Program pengentasan kemiskinan didesa terjadi dengan baik sehingga lebih dari 1,2 juta penduduk dapat terangkat menjadi pra sejahtera. Penurunan tajam stunting dari 37 % menjadi 30 % berhasil dicapai. Dibidang infrastruktur lebih dari 95.000 Km jalan desa dan 914 jembatan telah selesai dibangun di 74.000 desa yang ada. Sejumlah 22.000 KK mendapat akses air bersih, dengan tambahan 2.200 perahu kecil untuk desa-desa tertentu. Untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) dapat diselesaikan pembangunannya sebanyak 14.000 unit dan Polindes sebanyak 4.100 unit berikut pasar desa sebanyak 3.100 unit pula. Demikian seperti diungkapkan oleh Presiden RI Bapak Jokowi dalam suatu acara di Tanggerang bulan lalu (4/11).

Bangsa yang kuat tentu lahir dari desa-desa yang ada, karena dari desa itu telah terbukti lahir anak-anak yang cerdas . kuat dan berprestasi. Hampir seluruh pemimpin negeri ini berasal dari desa, atlit berprestasi dalam Asian Games juga dari desa dan begitu juga artis-artis terkenal yang sekarang berada di Kota, awalnya dari desa. Dan kita harus bangga dengan desa-desa kita.

Karena dari desa juga hasil pertanian yang subur itu dapat berada di Super Market dan Mall. Dan begitu juga hasil tambang dinegeri ini, baik fosil maupun non fosil seperti Panas Bumi dirangkul dan dijaga oleh desa-desa sekitarnya. (Tampak para Kades mengikuti sosialisasi).

KELURAHAN JUGA HARAPAN KITA
SEMPAT WACANA pemerintah untuk memberikan perhatian kepada 8.122 kelurahan di Nusantara mendapat tanggapan yang negatif dari berbagai fihak yang belum memahami keadaan yang sesungguhnya. Kelurahan seolah-olah keadaannya selalu dipersepsikan lebih baik dari desa, ternyata tidak. Dan pemerintah telah memetakan kondisi kelurahan ditanah air dalam 3 kelompok; yakni kelurahan yang memang sudah baik, kurang baik dan kelurahan yang tertinggal.

Khusus untuk kelurahan yang berstatus kurang baik dan kelurahan tertinggal yang ada tentu menginginkan kucuran dana yang setidak-tidak sama besarnya dengan desa sehingga tujuan akselerasi pembangunan dalam Nawacita dapat merata. Dan niat baik pemerintah ini telah diprogramkan untuk tahun 2019 anggarannya sebesar Rp.3 Triliun yang akan dikucurkan melalui Dana Alokasi Umum (DAU) Kota (madya). Dana ini sifatnya merupakan tambahan dari dana yang telah diberikan oleh APBD Kota sebagai penyeimbang kebutuhan kelurahan (matching grants). Demikian seperti yang dikemukan oleh Menteri Keuangan RI Ibu Sri Mulyani di Bogor bulan Nopember lalu.

Tentu saja harapan kita agar dana kelurahan ini terus berlanjut terutama bagi kelurahan yang masih tertinggal yang kelak akan menjadi lebih baik demikian juga status keluran yang kurang baik hendaknya dengan cepat mengejar predikat kelurahan yang sudah baik. Dan tentu saja hal ini terkait kepada kebijakan pemerintah yang mau faham dan mengerti bagaimana penjabaran butir demi butir Nawacita dimaksud. Yang pasti bahwa pemerintahan Jokowi perlu kita dukung agar berlanjut program-program yang mengantarkan kita kepada tercapainya kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Didesa dan dikelurahan sama saja. ***) goeril

donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN

LAHAT - Rabu, 27-Maret-2024 - 17:54

Guru Penggerak Terus Bertambah 

selengkapnya..

PULAU PINANG - GUMAY ULU - GUMAY TALANG - LAHAT SELATAN
KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT
TANJUNG SAKTI PUMU - TANJUNG SAKTI PUMI

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater