LahatOnline » PASAR KANGKUNGAN PASAR BAWAH BUBAR

PROFIL KECAMATAN & DESA

KABUPATEN LAHAT

KEC. GUMAY TALANG KEC. GUMAY ULU KEC. JARAI KEC. KIKIM BARAT KEC. KIKIM SELATAN KEC. KIKIM TENGAH KEC. KIKIM TIMUR KEC. KOTA AGUNG KEC. LAHAT KEC. LAHAT SELATAN KEC. MERAPI BARAT KEC. MERAPI SELATAN KEC. MERAPI TIMUR KEC. MUARA PAYANG KEC. MULAK SEBINGKAI KEC. MULAK ULU KEC. PAGAR GUNUNG KEC. PAJAR BULAN KEC. PSEKSU KEC. PULAU PINANG KEC. SUKA MERINDU KEC. TANJUNG TEBAT TASTI PUMI TASTI PUMU

Download Aplikasi

VIDEO

PASAR KANGKUNGAN PASAR BAWAH BUBAR

Rabu, 15-Agustus-2018, 14:07

Post Views: 3,756

LAHAT – Pasar Kangkungan di Kelurahan Pasar Bawah, Lahat saat ini hanya tinggal kenangan. Pasar Kangkungan yang dibangun pada tahun 2014 dan memilki 204 kios itu terpaksa di bubarkan, karena para pedagang enggan untuk menempati kios yang telah disediakan.

Bahkan, untuk menarik minat para pedagang Pemkab Lahat melalui Disperindag sempat menggratiskan kios, namun upaya itu masih tak mampu menarik minat para pedagang untuk pindah ke Pasar Kangkungan.

Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Pasar Disperindag, Abdul Hakim menjelaskan, pembubaran Pasar Kankungan itu berdasarkan Peraturan Bupati (Perbup) No 24 Tahun 2018 tentang pembentukan UPT.

“Dan pembubarannya tertanggal 3 Mei 2018. Setelah dibubarkan, kita sendiri belum tahu persis kelanjutannya bangunan eks Pasar Kangkungan itu akan dimamfaatkan untuk apa,” jelasnya.

Sementara itu Yenni (40) salah satu petugas kebersihan yang masih bertahan di Pasar Kangkungan menjelaskan, pedagang hanya mampu bertahan satu minggu berjualan di Pasar Kangkungan. Entah mengapa lanjut Yenni, setelah satu minggu beransur – angsur pedagang mulai meninggalkan kiosnya dan kembali ketempat yang lama di Pasar Kaget.

“Cuman satu minggu itulah, abis itu pedagang pindah galo. Aku tuhlah yang sampai sekarang yang bersihke bekas bangunan Pasar ini. Kalu idak sudah idak tebayang lagi makmno kotornyo bangunan ini,” tukasnya.

Dari hasil pantauan Wartawan, nampak kondisi bangunan baik kios maupun bekas perkantoran UPT sudah tak urus lagi. Keramik yang menempel di kios maupun lantai saat ini sudah terkelupas dan pecah, begitu juga dengan kantor UPT hampir sebagian kaca sudah pecah.

(Bala-Aan)