RAMADHAN PERMINTAAN KELAPA MENINGKAT

Makanan Bersantan Masih Menjadi Pilihan

Sabtu, 9-Juni-2018, 12:09


KOTA AGUNG – Momen bulan Ramadhan memang sering kali memberikan efek pada sejumlah kebutuhan masyarakat, tak hanya sembako, kebutuhan komoditi pendukung juga mengalami peningkatan.

Kelapa salah satunya, bahan pelengkap masakan bersantan ini sejak awal bulan puasa memang mengalami peningkatan. Hal ini seiring dengan aneka menu masakan yang menggunakan buah bermanfaat banyak.

Harga dan jumlah tentu ikut berpengaruh, berimbas pada banyak permintaan, harga per satuannya tak urung ikut naik.

BACA : https://lahatonline.com/158378-di-usia-4-tahun-www-lahatonline-com-hadirkan-notifikasi-berita.html

BACA : https://lahatonline.com/158425-guslan-hanya-satu-yang-ku-suka-dengan-program-bursah-zarnubi-yang-lain-tidak.html

BACA : https://lahatonline.com/158511-bursah-zarnubi-kesehatan-setara-itu-tidak-membedakan-pelayanan.html

BACA : https://lahatonline.com/158514-bursah-parhan-tidak-ada-siswa-putus-sekolah.html

BACA : https://lahatonline.com/158021-subardi-besaran-apbd-dan-janji-politik-calon-kepala-daerah.html

Jika pada hari biasa harga per bijinya berada pada kisaran Rp3 ribu hingga Rp5 ribu, inj belum ditambah jasa parut yang disiapakan oleh pedagang kelapa di sekitar pasar Kota Agung.

Di bulan Puasa, pemintaan naik, pasti stok dan suplai juga akan memgikuti. Jika pada hari biasa pedagang mengumpul ini masuk ke daerah ini hanya 10 hingga 12 hari sekali.

Untuk Ramadhan, mereka bisa mengisi pedagang pengecer di Kota Agung hingga seminggu sekali. Untuk jumlah bisa hingga mencapai seribu butir sekali datang.

“Puasa ada peningkatan permintaan, hari biasa 5 sampai 15 butir, sekarang bisa sampai 30 butir sehari. Itu pun hanya buat pedagang takjil di sekitar kita.

Belum ditambah warga yang memang datang membeli buat kebutuhan dirumah. Permintaan ini sejalan dengan aneka menu yang dimasak menggunakan santan,” jelas Amat salah satu pedagang Kelapa kepada pewarta, Sabtu (9/6).

Santan memang masih menjadi pilihan masakan dibulan puasa, mulai dari makanan, minuman hingga lauk pauk. Tingginya pemintaan Kelapa ini tentu memberikan nilai lebih bagi para pedagang pengumpul dari Manna (Bengkulu).

Tingginya pemintaan membuat mereka menambah jumlah dan jadwal pengiriman barang. Hari biasa, kisaran suplai yang diantar 300 hingga 500 butir per minggu.

Tetapi untuk puasa suplai harus ditambah hingga mencapi ribuan, hal ini wajar karena tuntutan pasar yang tengah tinggi.

“Untuk Kota Agung kami suplai stiap minggu, untuk masuk (mengantar) kami gantian dengan saudara, sebab kalau sendiri tak terkejar. Barang (Kelapa) kita juga dari luar daerah.

Karena kita sudah langganan, setiap masuk, Kelapa yang ada pasti akan diambil oleh pembeli atau pemesan. Sedang kalau diminggu ke-3 puasa barang akan kita tambah 2 kali lipat,” terang salah satu pedagang pengumpul dari Lintang.

Karena, biasanya di Minggu terakhir puasa petani Kelapa telah lebih fokus pada persiapan Lebaran.

Saat ditanya omset per minggunya, yang lumayan untuk menghidupi keluarga dan menyekolahkan anaknya di bangku kuliah.

“Kalau tak untung, tak mungkinlah kami bertahan jualan Kelapo ini dek,” ungkapnya sembari tersenyum dan pamit untuk pulang. (Indi)

donasi relawan lahatonline.com
Bagikan ke :
Share on Facebook Share on Google+ Tweet about this on Twitter Email this to someone Share on Whatsapp

BERITA TERKINI

LAHAT DALAM POTRET

LAHAT
MERAPI TIMUR - MERAPI BARAT - MERAPI SELATAN

LAHAT - Rabu, 27-Maret-2024 - 17:54

Guru Penggerak Terus Bertambah 

selengkapnya..

PULAU PINANG - GUMAY ULU - GUMAY TALANG - LAHAT SELATAN
KOTA AGUNG - MULAK ULU - MULAK SEBINGKAI - PAGAR GUNUNG - TANJUNG TEBAT
TANJUNG SAKTI PUMU - TANJUNG SAKTI PUMI

Nak Keruan Gale

Seni Budaya

Wisata

Almamater